Novel Teh Kaasup Karangan Dina Wangun

novel teh kaasup karangan dina wangun

a. Baso lancaran

b. Baso kauger

c. pecoran

d. Esei

Jawaban yang benar adalah c. pecoran.

Berikut penjelasan lengkapnya:

Jenis Karangan dalam Sastra Sunda

Sastra Sunda memiliki kekayaan jenis karangan yang beragam, masing-masing dengan ciri khas dan fungsinya tersendiri. Berikut adalah beberapa jenis karangan dalam sastra Sunda:

  • Basa lancaran: Merupakan karangan prosa yang berbentuk narasi. Basa lancaran biasanya menceritakan kisah atau pengalaman dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Contoh basa lancaran adalah pantun, gurindam, dan carita pondok.
  • Basa kauger: Merupakan karangan prosa yang berbentuk puisi. Basa kauger biasanya menggunakan bahasa yang indah dan penuh metafora. Contoh basa kauger adalah pupuh, angglung, dan kawih.
  • Pecoran: Merupakan karangan prosa yang berbentuk cerita panjang. Pecoran biasanya menceritakan kisah yang panjang dan rumit, dengan banyak tokoh dan kejadian. Contoh pecoran adalah Ciung Wanara, Lutung Kasarung, dan Sangkuriang.
  • Esei: Merupakan karangan non-fiksi yang berbentuk argumentasi. Esei biasanya membahas suatu tema tertentu dengan cara yang objektif dan logis. Contoh esei adalah Peranan Bahasa Sunda dalam Kehidupan Modern dan Keindahan Alam Sunda.

Mengapa Novel Termasuk Pecoran?

Novel merupakan karangan prosa yang berbentuk cerita panjang. Ciri-ciri novel antara lain:

  • Menceritakan kisah yang panjang dan rumit.
  • Memiliki banyak tokoh dan kejadian.
  • Menggunakan plot dan alur yang kompleks.
  • Memiliki tema yang tidak terbatas.

Semua ciri-ciri tersebut juga dimiliki oleh pecoran. Oleh karena itu, novel dapat dikategorikan sebagai pecoran dalam sastra Sunda.

Perbandingan antara Novel dan Jenis Karangan Lainnya

Berikut adalah perbandingan antara novel dan jenis karangan lainnya dalam sastra Sunda:

Jenis KaranganCiri-ciriPanjangTemaBahasa
Basa lancarancerita pendek, bahasa sederhanapendekterbatassederhana
Basa kaugerpuisi, bahasa figuratifpendekberagampuitis
Pecorancerita panjang, banyak tokoh, plot komplekspanjangberagamnaratif
Eseinon-fiksi, argumentasipanjangkhususobjektif

Dari perbandingan tersebut, dapat terlihat bahwa novel memiliki beberapa kesamaan dengan pecoran, yaitu keduanya merupakan karangan prosa yang berbentuk cerita panjang. Namun, novel juga memiliki beberapa perbedaan dengan pecoran, yaitu novel biasanya menggunakan bahasa yang lebih modern dan tema yang lebih beragam.

Contoh Novel Sunda

Berikut adalah beberapa contoh novel Sunda:

  • Lutung Kasarung: Novel ini menceritakan kisah seorang pangeran yang dikutuk menjadi lutung oleh ibunya sendiri.
  • Sangkuriang: Novel ini menceritakan kisah seorang anak yang jatuh cinta kepada ibunya sendiri dan akhirnya dikutuk menjadi gunung.
  • Si Kabayan: Novel ini menceritakan kisah seorang tokoh yang terkenal dengan sifatnya yang lucu dan cerdik.
  • Anak Wayang: Novel ini menceritakan kisah seorang anak yang lahir dari wayang kulit.
  • Diwangun: Novel ini menceritakan kisah seorang anak yang berjuang untuk meraih mimpinya.

Kesimpulan

Novel merupakan karangan prosa yang berbentuk cerita panjang. Novel memiliki banyak kesamaan dengan pecoran dalam sastra Sunda, yaitu keduanya merupakan karangan prosa yang berbentuk cerita panjang. Namun, novel juga memiliki beberapa perbedaan dengan pecoran, yaitu novel biasanya menggunakan bahasa yang lebih modern dan tema yang lebih beragam. Berdasarkan ciri-ciri dan karakteristiknya, novel Sunda termasuk dalam kategori pecoran.

Bagikan:

Tinggalkan komentar