Negara Yang Memiliki Julukan Lock Land Adalah

Negara yang wilayahnya terkunci oleh 5 negara, sehingga dijuluki Tanah Terkunci adalah negara ….

A. Myanmar

B. Vietnam

C. Laos

D. Kamboja

Jawaban: C. LAOS

Pembahasan:

Negara-Negara yang Memiliki Julukan Lock Land atau Tanah Terkunci

Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu negara adalah letak geografisnya. Letak geografis dapat menentukan akses negara tersebut ke sumber daya alam, perdagangan, transportasi, dan hubungan internasional.

Beberapa negara memiliki keuntungan karena memiliki garis pantai yang luas, sehingga dapat memanfaatkan laut sebagai sumber pendapatan, pangan, dan pariwisata. Namun, ada juga negara-negara yang tidak memiliki akses langsung ke laut, sehingga disebut sebagai negara lock land atau tanah terkunci.

Inilah Julukan Negara ASEAN & Penjelasannya - Halaman all

Apa itu Negara Lock Land?

Negara lock land adalah negara yang seluruh wilayahnya dikelilingi oleh wilayah daratan negara lain, sehingga tidak memiliki pantai atau pelabuhan laut. Negara-negara ini biasanya mengalami kesulitan dalam melakukan perdagangan, transportasi, dan komunikasi dengan negara lain, karena harus melewati perbatasan negara tetangga yang memiliki garis pantai. Negara-negara ini juga cenderung memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya alam, terutama yang berasal dari laut, seperti ikan, minyak, dan gas.

Berapa Jumlah Negara Lock Land di Dunia?

Menurut data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terdapat 44 negara lock land di dunia, yang tersebar di berbagai benua. Berikut adalah daftar negara-negara lock land berdasarkan benua:

  • Afrika: Botswana, Burkina Faso, Burundi, Chad, Etiopia, Eswatini, Lesotho, Malawi, Mali, Niger, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Rwanda, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe.
  • Asia: Afghanistan, Armenia, Azerbaijan, Bhutan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Laos, Mongolia, Nepal, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
  • Eropa: Andorra, Austria, Belarus, Ceko, Hongaria, Kosovo, Liechtenstein, Luksemburg, Makedonia Utara, Moldova, San Marino, Serbia, Slovakia, Swiss, dan Vatikan.
  • Amerika: Bolivia dan Paraguay.

Bagaimana Dampak Negara Lock Land terhadap Pembangunan?

Negara-negara lock land umumnya menghadapi berbagai tantangan dan kerugian dalam hal pembangunan, terutama dalam bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Beberapa dampak negatif yang dialami oleh negara-negara lock land adalah:

  • Biaya perdagangan yang tinggi. Negara-negara lock land harus membayar biaya tambahan untuk mengangkut barang-barang mereka melalui negara transit yang memiliki garis pantai. Biaya ini meliputi biaya transportasi, biaya administrasi, biaya asuransi, dan biaya lainnya yang terkait dengan proses impor dan ekspor. Selain itu, negara-negara lock land juga rentan terhadap hambatan perdagangan yang diberlakukan oleh negara transit, seperti tarif, kuota, bea cukai, dan regulasi. Biaya perdagangan yang tinggi ini dapat mengurangi daya saing dan kesejahteraan negara-negara lock land.
  • Ketergantungan pada negara transit. Negara-negara lock land harus bergantung pada kerjasama dan hubungan baik dengan negara transit untuk mendapatkan akses ke laut. Namun, hal ini tidak selalu mudah, karena negara transit dapat memiliki kepentingan yang berbeda atau bertentangan dengan negara lock land. Misalnya, negara transit dapat menutup perbatasan, mengubah kebijakan, atau mengalami konflik internal yang dapat mengganggu arus barang dan orang dari dan ke negara lock land. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpastian dan risiko bagi negara-negara lock land.
  • Keterbatasan sumber daya alam. Negara-negara lock land tidak dapat memanfaatkan sumber daya alam yang berasal dari laut, seperti ikan, minyak, dan gas. Hal ini dapat mempengaruhi ketersediaan pangan, energi, dan pendapatan bagi negara-negara lock land. Selain itu, negara-negara lock land juga cenderung memiliki sumber daya air yang terbatas, karena sebagian besar air tawar berasal dari sungai-sungai yang mengalir dari negara tetangga. Hal ini dapat menimbulkan masalah dalam hal irigasi, sanitasi, dan kesehatan bagi negara-negara lock land.
  • Keterisoliran sosial dan budaya. Negara-negara lock land memiliki kesempatan yang lebih sedikit untuk berinteraksi dengan negara-negara lain, terutama yang berada di luar kawasan geografisnya. Hal ini dapat membatasi akses negara-negara lock land terhadap informasi, pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang dapat membantu pembangunan. Selain itu, negara-negara lock land juga dapat mengalami kesulitan dalam mempromosikan pariwisata, karena kurangnya daya tarik alam dan budaya yang berhubungan dengan laut.

Bagaimana Strategi Negara Lock Land untuk Mengatasi Tantangan?

Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan kerugian, negara-negara lock land tidak serta merta pasrah dengan kondisi geografisnya. Beberapa negara lock land telah berhasil mengembangkan strategi dan kebijakan untuk mengatasi tantangan tersebut, sehingga dapat mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Beberapa strategi dan kebijakan yang dapat dilakukan oleh negara-negara lock land adalah:

  • Meningkatkan kerjasama regional dan internasional. Negara-negara lock land dapat berusaha untuk memperbaiki dan mempererat hubungan dengan negara transit dan negara lain yang memiliki kepentingan bersama. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menandatangani perjanjian bilateral atau multilateral yang mengatur masalah perdagangan, transportasi, infrastruktur, lingkungan, dan lain-lain. Selain itu, negara-negara lock land juga dapat bergabung dengan organisasi regional atau internasional yang dapat memberikan dukungan politik, ekonomi, dan teknis bagi pembangunan negara-negara lock land.
  • Meningkatkan diversifikasi ekonomi. Negara-negara lock land dapat berusaha untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang tidak tergantung pada akses laut, seperti pertanian, industri, jasa, dan pariwisata darat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan produktivitas, kualitas, dan nilai tambah dari produk dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara lock land. Selain itu, negara-negara lock land juga dapat memanfaatkan sumber daya alam yang dimilikinya, seperti mineral, tanah, dan air, dengan cara yang efisien dan berkelanjutan.
  • Meningkatkan pembangunan infrastruktur. Negara-negara lock land dapat berusaha untuk memperbaiki dan membangun infrastruktur yang dapat mendukung mobilitas dan konektivitas antara negara-negara lock land dengan negara transit dan negara lain. Infrastruktur yang dimaksud meliputi jalan, jembatan, kereta api, bandara, pelabuhan kering, dan fasilitas komunikasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengalokasikan anggaran, mencari sumber pendanaan, dan melibatkan partisipasi swasta dan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur.
  • Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Negara-negara lock land dapat berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang dapat menjadi motor penggerak pembangunan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan akses dan mutu pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan bagi seluruh penduduk negara-negara lock land. Selain itu, negara-negara lock land juga dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia dalam bidang-bidang yang relevan dengan kebutuhan pembangunan, seperti perdagangan, transportasi, teknologi, dan inovasi.

Kesimpulan

Negara-negara lock land adalah negara-negara yang tidak memiliki akses langsung ke laut, sehingga mengalami berbagai tantangan dan kerugian dalam hal pembangunan.

Bagikan:

Tinggalkan komentar