Penyusutan Ekor Berudu Pada Saat Metamorfosis Disebabkan Oleh Aktivitas

Penyusutan Ekor Berudu pada Saat Metamorfosis: Aktivitas Lisosom dan Hormon – Metamorfosis adalah proses perubahan bentuk dan struktur tubuh makhluk hidup dari bentuk larva menjadi dewasa. Proses ini terjadi pada banyak jenis hewan, termasuk amfibi. Amfibi, seperti katak, mengalami metamorfosis dari bentuk larva yang hidup di air (berudu) menjadi dewasa yang hidup di darat.

Salah satu perubahan yang terjadi pada saat metamorfosis berudu adalah penyusutan ekor. Ekor berudu berfungsi sebagai alat bantu untuk berenang dan bernapas. Namun, ekor ini tidak diperlukan lagi setelah berudu menjadi dewasa.

Pertanyaannya adalah, mengapa ekor berudu menyusut pada saat metamorfosis? Apakah karena aktivitas enzim atau hormon?

Aktivitas Lisosom

Lisosom adalah organel sel yang mengandung enzim pencernaan. Enzim-enzim ini berfungsi untuk memecah molekul besar, seperti protein, karbohidrat, dan lipid.

Pada saat metamorfosis berudu, lisosom di ekor berudu akan aktif dan mencerna sel-sel ekor. Proses ini disebut autolisis. Autolisis adalah proses penghancuran sel sendiri oleh enzim.

Enzim-enzim pencernaan dari lisosom akan memecah sel-sel ekor menjadi molekul-molekul kecil yang dapat diserap oleh tubuh berudu. Molekul-molekul kecil ini kemudian akan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh berudu.

Aktivitas Hormon

Selain aktivitas lisosom, penyusutan ekor berudu juga dipengaruhi oleh aktivitas hormon. Hormon yang berperan dalam proses ini adalah hormon tiroksin.

Tiroksin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon ini berperan dalam berbagai proses metabolisme tubuh, termasuk pertumbuhan dan perkembangan.

Pada saat metamorfosis berudu, kadar tiroksin di dalam tubuh berudu akan meningkat. Peningkatan kadar tiroksin ini akan mengaktifkan enzim-enzim pencernaan di lisosom dan meningkatkan aktivitas autolisis.

Proses Penyusutan Ekor Berudu

Proses penyusutan ekor berudu dapat dibagi menjadi beberapa tahap:

Tahap awal: Pada tahap ini, kadar tiroksin di dalam tubuh berudu mulai meningkat. Peningkatan kadar tiroksin ini akan mengaktifkan enzim-enzim pencernaan di lisosom.

  • Tahap autolisis: Pada tahap ini, enzim-enzim pencernaan dari lisosom akan memecah sel-sel ekor menjadi molekul-molekul kecil yang dapat diserap oleh tubuh berudu.
  • Tahap penyerapan: Molekul-molekul kecil yang dihasilkan dari autolisis akan diserap oleh tubuh berudu. Molekul-molekul ini kemudian akan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh berudu.

Kesimpulan

Penyusutan ekor berudu pada saat metamorfosis disebabkan oleh aktivitas lisosom dan hormon. Aktivitas lisosom akan mencerna sel-sel ekor menjadi molekul-molekul kecil yang dapat diserap oleh tubuh berudu. Hormon tiroksin akan mengaktifkan enzim-enzim pencernaan di lisosom dan meningkatkan aktivitas autolisis.

Proses penyusutan ekor berudu ini merupakan proses yang penting untuk keberhasilan metamorfosis berudu. Dengan menyusutnya ekor, berudu akan dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya di darat.

Bagikan:

Tinggalkan komentar