Tidak Semua Doa Yang Dipanjatkan Dikabulkan Oleh Allah Swt. Pernyataan Di Bawah Ini Kemungkinan Belum Dikabulkannya Doa Tersebut, Kecuali

Tidak Semua Doa yang Dipanjatkan Dikabulkan oleh Allah SWT. Pernyataan di Bawah Ini Kemungkinan Belum Dikabulkannya Doa Tersebut, Kecuali? Doa adalah salah satu ibadah yang sangat penting bagi seorang muslim. Doa adalah sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, memohon pertolongan, rahmat, dan ampunan-Nya. Doa juga merupakan bentuk pengakuan akan kelemahan dan ketergantungan kita kepada Allah SWT, yang Maha Kuasa dan Maha Mendengar.

Namun, tidak semua doa yang kita panjatkan langsung dikabulkan oleh Allah SWT. Ada beberapa faktor yang bisa menghalangi terkabulnya doa kita. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari diri kita sendiri, dari doa yang kita minta, atau dari kehendak Allah SWT yang lebih mengetahui apa yang baik untuk kita.

Kunci Jawaban PAI Kelas Halaman , , : Meyakini Qada

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa pernyataan yang kemungkinan menjadi penyebab belum dikabulkannya doa kita, kecuali satu pernyataan yang justru menjadi syarat terkabulnya doa. Pernyataan-pernyataan tersebut adalah:

  • Diri, dosa, dan apa-apa yang haram
  • Meminta hal yang haram, berbahaya, atau tidak baik
  • Tidak berdoa dengan ikhlas atau kurang percaya kepada-Nya
  • Memiliki pendapatan dari cara yang haram
  • Berdoa dengan asmaul husna

Diri, Dosa, dan Apa-apa yang Haram

Salah satu faktor yang bisa menghalangi terkabulnya doa kita adalah diri kita yang penuh dosa. Manusia memang tidak pernah luput dari yang namanya kesalahan. Namun Allah SWT senantiasa membuka pintu maaf-Nya karena Allah SWT Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Tetapi manusia lebih sering lalai dan tidak segera bertaubat.

Begitu pula dengan apa-apa yang telah dihasilkan dari perbuatan dosa, seperti makanan, minuman, pakaian, atau harta yang haram. Apa-apa yang haram, baik itu yang kita konsumsi, pakai, atau miliki, akan menjadi penghalang terkabulnya doa kita. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih.

Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.’” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu.

Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya?.” (H.R. Muslim)1

Dari hadits di atas, kita bisa belajar bahwa Allah SWT hanya akan menerima doa yang baik dari orang yang baik. Orang yang baik adalah orang yang menjaga dirinya dari dosa dan hal-hal yang haram, serta berusaha untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Jika kita ingin doa kita dikabulkan oleh Allah SWT, maka kita harus membersihkan diri kita dari noda-noda dosa dan haram, serta memperbanyak amal shalih dan zikir.

Meminta Hal yang Haram, Berbahaya, atau Tidak Baik

Faktor lain yang bisa menghalangi terkabulnya doa kita adalah isi dari doa itu sendiri. Tidak semua hal yang kita minta kepada Allah SWT adalah hal yang baik untuk kita. Ada beberapa hal yang haram, berbahaya, atau tidak baik yang sebaiknya kita tidak memintanya kepada Allah SWT.

Hal yang haram adalah hal yang telah dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, seperti berzina, minum khamr, berjudi, membunuh, dan lain-lain. Hal yang berbahaya adalah hal yang bisa membahayakan diri kita sendiri atau orang lain, seperti meminta musibah, bencana, penyakit, atau kematian. Hal yang tidak baik adalah hal yang bertentangan dengan hikmah, keadilan, atau kemaslahatan, seperti meminta agar orang lain celaka, miskin, sakit, atau bercerai.

Allah SWT tidak akan mengabulkan doa yang mengandung hal-hal yang haram, berbahaya, atau tidak baik tersebut, karena Allah SWT Maha Bijaksana dan Maha Adil. Allah SWT tidak akan memberikan sesuatu yang buruk kepada hamba-Nya, apalagi jika itu bisa merugikan diri mereka sendiri atau orang lain. Allah SWT berfirman:

وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ ۖ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ

“Dan janganlah kamu menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepadamu dan tidak (pula) memberi mudarat kepadamu. Jika kamu berbuat (yang demikian), maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Yunus: 106)2

Dari ayat di atas, kita bisa belajar bahwa kita harus berhati-hati dalam meminta sesuatu kepada Allah SWT. Kita harus meminta hal-hal yang bermanfaat dan tidak mudarat, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain. Kita harus meminta hal-hal yang halal, baik, dan sesuai dengan syariat Allah SWT.

Tidak Berdoa dengan Ikhlas atau Kurang Percaya kepada-Nya

Faktor selanjutnya yang bisa menghalangi terkabulnya doa kita adalah sikap hati kita ketika berdoa. Doa adalah ibadah yang harus dilakukan dengan ikhlas, yaitu hanya mengharap ridha Allah SWT dan tidak mengharap sesuatu selain-Nya. Doa juga harus dilakukan dengan penuh keyakinan, yaitu percaya bahwa Allah SWT Maha Mendengar, Maha Mengabulkan, dan Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita.

Jika kita berdoa dengan tidak ikhlas atau kurang percaya kepada Allah SWT, maka doa kita tidak akan sampai kepada-Nya. Doa yang tidak ikhlas adalah doa yang bercampur dengan riya, sum’ah, takabur, atau niat lain selain Allah SWT. Doa yang kurang percaya adalah doa yang ragu-ragu, putus asa, atau tidak berharap kepada Allah SWT.

Allah SWT tidak akan mengabulkan doa yang tidak ikhlas atau kurang percaya tersebut, karena Allah SWT Maha Mengetahui isi hati kita. Allah SWT tidak akan memberikan sesuatu yang kita minta jika kita tidak benar-benar menginginkannya atau tidak benar-benar mengandalkan-Nya. Allah SWT berfirman:

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

Bagikan:

Tinggalkan komentar